Kamis, 05 Desember 2013

Mengenal Bapak Semiotika atau Semiologi "Saussure dan Peirce"

Diambil dari buku Visible Signs edisi ke-2



Teori yang kita terapkan pada desain grafis dan komunikasi visual ini diambil dari studi tentang ilmu pengetahuan umum tentang tanda yang dikenal di Eropa sebagai semiologi dan di Amerika Serikat sebagai semiotika.

Ilmu baru ini diperkenalkan pada awal 1900-an oleh Ferdinand de Saussure (1857-1913), seorang profesor linguistik asal Swiss. Pada sekitar waktu yang sama seorang filsuf Amerika bernama Charles Sanders Peirce (1839-1914) juga mengembangkan studi paralel tanda-tanda yang ia sebut semiotika.

Saussure dan Peirce

Meskipun mereka bekerja secara independen, ada sejumlah kesamaan mendasar dari kedua studi mereka. Keduanya, Saussure dan Peirce melihat tanda sebagai pusat studi mereka. Keduanya berfokus pada model struktural tentang tanda, yang berkonsentrasi pada hubungan antara komponen-komponen dari tanda. Bagi keduanya itu adalah hubungan antara komponen-komponen tentang tanda yang memungkinkan kita untuk mengubah sinyal dalam bentuk apa pun yang muncul, menjadi pesan yang dapat kita pahami.

Namun, ada juga perbedaan dari kedua studi tersebut. Menurut Peirce, "ada tiga bidang utama yang membentuk apa yang kita sebut sebagai semiotika: tanda itu sendiri, cara mereka terorganisir ke dalam sistem dan konteks di mana mereka muncul." Sementara menurut Saussure, "dua elemen dasar yang membentuk tanda adalah 'penanda' dan 'petanda'. Sebuah tanda dihasilkan ketika kedua elemen tersebut disatukan."

Ini Loh yang Namanya Desain Grafis dan Desainer Grafis

Artikel pertama ini akan Saya mulai dengan pengertian desain grafis dan desainer grafis agar mata kita bisa terbuka seperti harapan mas Rustan yang telah berbaik hati menulis artikel bertajuk Buka Mata yang di tulis untuk FDGI.

APA itu DESAIN GRAFIS?
SIAPA itu DESAINER GRAFIS?

Oleh: FDGI - Surianto Rustan



Wujud-wujud desain grafis dapat dengan mudah ditemui di mana-mana. Brosur, surat kabar, surat-surat tagihan, kartu kredit, tagihan listrik, uang, halaman Facebook, Twitter, di BB, di iPad, iklan majalah, billboard, rambu lalu lintas, logo, pada papan nama restoran, pada bungkus permen, pada kartu nama, dan lain-lain, semua itu adalah wujud desain grafis yang sering dijumpai.

Kalau diperhatikan, rata-rata diterapkan dalam bidang datar (dua dimensi*). Semua benda itu fungsinya untuk berkomunikasi, menyampaikan identitas dan pesan dari suatu pihak ke pihak lainnya. Contohnya sebuah billboard berisi Iklan sepeda motor, bertujuan untuk: menyampaikan identitas dan pesan ajakan dari si produsen kepada masyarakat: “ayo beli motor ini, gesit, irit”.

Supaya dapat ditangkap lebih cepat dan tepat oleh target audience**, maka pesan-pesan yang berupa teks, gambar, foto, maupun elemen lainnya itu diberi identitas, ditata letaknya, diberi warna dan atribut lain yang menarik perhatian. Itulah desain grafis.

Sedangkan Desainer Grafis adalah pelaku desain grafis, yang mewujudkan / menerjemahkan pesan-pesan (abstrak) tersebut ke dalam wujud (kongkrit) yang bisa dilihat, dipegang dan dirasakan. Jadi posisi desainer grafis adalah sebagai jembatan antara pihak pengirim pesan (klien, atau bisa juga dirinya sendiri) dan pihak penerima pesan (target audience).

Untuk mengenal lebih dekat penulis artikel ini kamu bisa berkunjung langsung ke situ/blog pribadi mas Rustan di http://www.suriantorustan.com/ dan http://surianto.wordpress.com/

Sumber: http://dgi-indonesia.com/apa-itu-desain-grafis-siapa-itu-desainer-grafis/

Rabu, 04 Desember 2013

Tentang DEKOMUNIV

Oleh: Saya



Dekomuniv adalah sebuah blog pribadi yang memfokuskan pembahasan seputar dunia desain grafis, khususnya 2D. Nama Dekomuniv sendiri diambil dari singkatan Desain Komunikasi Visual.

Dekomuniv yang didirikan pada hari ini diharapkan mampu memberikan informasi-informasi yang berguna bagi teman-teman desainer grafis ataupun pemerhati desain grafis. Artikel yang nantinya akan Saya tulis adalah artikel yang bersumber baik dari pemikiran Saya sendiri ataupun dari situs/blog lain dan buku-buku yang telah Saya pelajari.

Akhir kata. Saya berharap suatu saat desain grafis mampu merubah Indonesia menjadi lebih baik.

Salam.
Diberdayakan oleh Blogger.

 

© 2013 DeKomuniV. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top